Kabar kurang baik muncul dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), satelit Telkom-3 yang diluncurkan dinyatakan hilang dan gagal mencapai orbit. Rencananya, Telkom akan memenuhi kebutuhan pasar Asia Pasifik dengan meluncurkan satelit Telkom-3 tersebut.
Satelit Telkom-3 diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan pada hari Senin (06/08/2012) waktu Rusia. Satelit Telkom-3 tersebut dinyatakan hilang beberapa jam sebelum mencapai orbit akibat gagal dalam tahap Briz-M.
Tahapan Briz-M sendiri adalah tahap pelepasan tangki bahan bakar diikuti relokasi instrumen pengarahan dari komando pusat untuk menghindari goncangan ketika tangki pembakar tambahan propelan dilepas.
Seperti yang dikutip dari Kompas (07/08/2012), satelit Telkom-3 ini tidak sendirian, satelit ini diluncurkan bersama dengan satelit Ekspress-MD2 yang diluncurkan dengan roket pendorong Proton-M.
Sementara itu, badan antariksa Rusia, Roscosmos mengatakan bahwa pihaknya belum memastikan bahwa kedua satelit yang diluncurkan tidak masuk orbit walau adalah pada tahap Briz-M.
Rilis dari kantor berita Rusia, RIA Novosti, mengatakan bahwa kedua satelit tersebut diperkirakan akan hilang dan gagal mencapai orbit.
Telkom menivestasikan sekitar 1,95 triliun untuk satelit Telkom-3 yang akan diluncurkan bersama dengan satelit Yamal-300K dan satelit Ekspress-MD2 diluncurkan bersama satelit Ekspress-AM8.
Peluncuran satelit Telkom-3 ini merupakan pengalaman pertama kali yang menggandeng perusahaan satelit asal Rusia, Rethesnev. Sayangnya pengalaman pertama Telkom dengan perusahaan Rusia ini langsung menelan pil pahit dengan hilangnya satelit Telkom-3.
Satelit Telkom-3 berkapasitas 42 transponder (setara 49 transponder @36MHz), terdiri atas 24 transponder @36MHz Standart C-band, 8 transponder @54 MHz Ext, C-band, dan 4 transponder @36 MHz, 6 transponder @54 MHz Ku-Band.
Sebanyak 40-45 persen dari 42 transponder satelit Telkom-3 atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan, sedangkan sisanya untuk menambah kapasitas seluruh layanan Telkom Group.
Sebelumnya Telkom menggandeng Ariane Space, perusahaan asal Perancis untuk meluncurkan satelit Telkom-2 pada November 2005 lalu.