Selama ini sebagian masyarakat beranggapan bedah plastik identik dengan
kecantikan agar penampilannya lebih menarik. Tapi sebenarnya tak semua
seperti itu, karena bedah plastik juga bisa memperbaiki fungsi anggota
tubuh.
Bedah plastik sebenarnya tak hanya prosedur untuk
kecantikan, tapi juga untuk memperbaiki fungsi anggota tubuh atau
dikenal dengan bedah plastik rekonstruktif. Perbedaan dari keduanya
terletak pada tujuan dan pembedahan itu sendiri.
"Secara garis
besar bedah plastik rekonstruksi bertujuan untuk mengembalikan fungsi
serta memperbaiki bentuk atau penampilan yang diakibatkan oleh cacat
bawaan lahir, kecelakaan atau penyakit sehingga menjadi lebih baik,
setidaknya mendekati normal," ujar Dr Gentur Sudjatmiko, SpB, SpBP(K)
dalam acara Tingkatkan Kualitas Hidup dengan Bedah Estetik &
Rekonstruksi di Hotel Kempinski, yang ditulis Kamis (2/8/2012).
Dr
Gentur menuturkan sedangkan untuk yang estetik dilakukan pada pasien
normal dan sehat untuk membenahi anggota tubuh yang dirasanya kurang
bagus agar menjadi ideal dan mendekati sempurna.
"Bedah
rekonstruksi ini diharapkan bisa membantu pasien yang sebelumnya rendah
diri akibat cacat yang dimiliki, bisa meningkat kepercayaan diri dan
kualitas hidupnya karena merasa penampilannya lebih baik," ungkapnya.
Berikut ini beberapa contoh tindakan dalam bedah rekonstruksi yaitu:
1.
Transplantasi kulit yang biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami
luka bakar atau kecelakaan. Kulit yang dicangkok diambil dari bagian
tubuh seperti paha, punggung atau perut untuk dipindahkan ke bagian
tubuh yang kehilangan jaringan kulit.
2. Tindakan pencangkokan
jaringan kulit beserta jaringan lunak di bawahnya yang diangkat dari
tempat asalnya tapi punya hubungan pendarahan dengan tempat asal. Sering
digunakan untuk rekonstruksi cuping hidung, kelainan wajah pasca
operasi, kelainan dengan jaringan parut di kulit.
3. Penambahan implan yang biasanya dilakukan pada pasien yang melakukan operasi pengangkatan payudara (mastektomi).
"Kasus
bedah plastik juga bisa dilakukan dengan tujuan rekonstruksi maupun
estetika. Misalnya kasus rekonstruksi payudara yang mana pasien datang
dengan keluhan nyeri punggung akibat ukuran payudara yang terlalu besar.
Tentu upaya rekonstruksi seperti ini juga perlu mempertimbangkan hasil
estetika yang baik," ujar dr Elida Sari Siburian, SpBP.
Untuk itu
tak selamanya operasi bedah plastik selalu untuk kecantikan saja, tapi
bisa juga digunakan untuk memperbaiki fungsi tubuh sehingga mendekati
normal.
s:health.detik