Masakan tanpa garam akan terasa hambar. Namun, berlebihan mengonsumsi
garam juga menganggu kesehatan. Tidak tanggung, banyak makan garam
dapat menyebabkan tekanan darah naik, meningkatkan risiko stroke dan
jantung, bahkan memicu pertumbuhan sel kanker yang mengganas. Temuan Dana Riset Kanker Dunia (WCRF) mengingatkan, makanan yang tinggi garam jika dikonsumsi rutin dapat memicu kanker perut.
Seperti dikutip BBC, kemunculan berbagai risiko akibat kelebihan
makan garam itu seringkali tidak terdeteksi. Tiba-tiba saja penyakit
sudah parah dan pengobatan akhirnya terlambat. Banyak orang yang belum
paham bahwa pada sebagian bahan makanan, di dalamnya sudah terkandung unsur garam. Ketika mengolah bahan makanan itu masih ditambah garam dapur, maka kandungan garam yang mengendap di tubuh semakin banyak.
Untuk itu, memang perlu adanya pelabelan yang jelas pada bahan makanan
terhadap keberadaan unsur garam. Tujuannya, agar konsumen dapat memilih
bahan makanan yang unsur garamnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
WCRF sendiri mengusulkan penambahan label merah untuk unsur garam
tinggi, label kuning untuk garam sedang, dan hijau untuk rendah garam.
“Riset ini membuktikan apa yang ditunjukkan oleh laporan Cancer Research UK, terlalu banyak garam dapat menjadi penyebab banyaknya penderita kanker perut di Inggris,” kata Lucy Boyd dari Cancer Research UK.
Sebagai informasi, di Inggris ditemukan sekitar 6.000 kasus kanker
perut setiap tahun. Sekitar 14 persen diduga penyebabnya adalah
kelebihan garam pada tubuh pasien. Normalnya, tubuh manusia bisa menoleransi keberadaan garam sebanyak 6 gram per hari. Ini sekitar satu sendok teh. Namun, temuan dari WCRF mengungkapkan, banyak orang yang mengonsumsi garam sampai 8,6 tiap hari.