Anggapan yang beredar di masyarakat menunjukkan laki-laki memiliki usia yang lebih pendek dibanding perempuan. Kini peneliti sudah mengetahui penyebabnya, salah satunya adalah peran dari gen ibu.
Studi baru menemukan adanya perbedaan pada mitokondria, yaitu bagian dari sel yang menghasilkan energi. Mitokondria memiliki DNA sendiri yang terpisah dari DNA yang berada di dalam inti sel.
Pada hampir semua spesies, DNA mitokondria diturunkan dari ibu ke anak tanpa ada campur tangan dari ayah. Kondisi ini secara tidak langsung membuat perempuan hidup lebih lama akibat adanya pengaruh dari mitokondria yang mana ada sel yang menghasilkan energi.
Meski begitu jika ada mutasi pada DNA mitokondria maka ini akan berdampak pada laki-laki karena ia tidak memiliki pilihan lain, sementara pada perempuan ia ada seleksi antara mitokondria di dalam dirinya serta yang diwariskan dari ibunya. Hasil studi ini dilaporkan dalam jurnal Current Biology.
"Beban mutasi ini tidak merugikan perempuan, tapi bisa memperpendek jangka hidup untuk laki-laki," ujar Damian Dowling, dari Monash University di Australia, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (3/8/2012).
Dowling menuturkan perbedaan usia antara laki-laki dan perempuan tidak hanya datang dari gen. Tapi banyaknya mutasi dalam genom ini akan bekerja sama untuk mempersingkat rentang kehidupan laki-laki.
Sementara itu ada pula spekulasi penyebab lain yang membuat perempuan hidup lebih lama dari laki-laki, misalnya laki-laki umumnya mengambil risiko lebih besar, serta adanya pengaruh dari testosteron.
Faktor lain yang turut mempengaruhi usia laki-laki lebih pendek dari perempuan adalah akibat pola hidupnya seperti lebih banyak merokok, mengonsumsi alkohol dan hidup tidak sehat lainnya.